Image and video hosting by TinyPic
.
gravatar

Tangis Terakhir Nabi Muhammad

Tiba-tiba ada ucapan salam. “Boleh saya masuk?” lelaki itu bertanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk ruangan. “Maaf, ayah saya sedang sakit, “kata Fatimah. Ia berbalik kembali dan menutup pintu.
Nabi Muhammad saw. membuka matanya dan bertanya, “Siapa dia, putriku?”
“Aku tidak tahu ayah. Ini pertama kali aku melihatnya,” kata Fatimah lembut.
“Ketahuilah putriku, dia adalah orang yang menghapuskan kenikmatan sementara! Dialah yang menceraikan persahabatan di dunia. Dialah sang Malaikat Maut,” kata Rasulullah saw.
Fatimah menahan genangan air matanya.
Malaikat maut datang kepada-Nya, tetapi Rasulullah saw. bertanya mengapa Jibril tidak datang bersamanya.
Kemudian Rasulullah saw. menatap putrinya dengan pandangan nanar, seolah-olah ia tak ingin kehilangan setiap bagian dari wajah putrinya.
Kemudian, Jibril dipanggil. Jibril sebenarnya telah siap dia langit untuk menyambut ruh Rasulullah sang pemimpin Bumi.
“Wahai Jibril, jelaskan kepadaku tentang hak-hakku di hadapan Allah!”, Rasulullah saw. meminta dengan suara yang sangat lemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka. Para malaikat sedang menunggu ruh Anda. Semua pintu Surga terbuka luas menunggu Anda” kata Jibril.
Namun, kenyataannya, jawaban itu tidak membuat Rasulullah saw. lega.
Matanya masih penuh kekhawatiran.
“Anda tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
“Ceritakan tentang nasib umatku di masa depan?” kata Rasulullah saw.
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, saya mendengar Allah berkata:” Aku haramkan Surga untuk semua orang, sebelum umat Muhammad memasukinya, ” kata Jibril.
Waktu bagi malaikat Izrail melakukan pekerjaannya semakin dekat dan dekat.
Perlahan-lahan, ruh Rasulullah saw. dicabut.
Tampak tubuh Rasulullah saw. bermandikan peluh, saraf lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit ini!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam sallalahu mengerang dengan perlahan.
Fatimah memejamkan mata, Ali yang duduk di sampingnya tertunduk dalam dan Jibril pun memalingkan mukanya.
“Apakah aku sedemikian menjijikkan sehingga engkau memalingkan muka wahai Jibril?” Rasulullah saw. bertanya.
“Siapa yang bisa tahan melihat Kekasih Allah di ambang sakaratul mautnya?” kata Jibril.
“Bukan untuk berlama-lama,” kemudian Rasulullah saw. mengerang karena sakit yang tak tertahankan.
Ya Allah betapa besar Sakaratul maut ini. Berikan kepadaku semua rasa sakit, tapi jangan untuk Umatku.
Tubuh Rasulullah saw. mendingin, kaki dan dadanya tidak bergerak lagi.
Dengan berlinang air mata, bibirnya bergetar seakan ingin mengatakan sesuatu.
Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw., “Jagalah shalat dan jagalah orang-orang lemah di antara kamu.”
Di luar ruangan, ada tangisan, ada kegaduhan. Para sahabat saling berpelukan. Fatimah menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sekali lagi, Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw. dan dengan mulut yang telah membiru serta air mata berlinang, Rasulullah berucap lirih: “Ummatii , Ummatii, Ummatii…” “Umatku, umatku, umatku…

sumber : http://blog.al-habib.info/id/2011/02/tangis-terakhir-nabi-muhammad/
....................readmore

gravatar

September Tak Ceria September Ceria




Bulan September..
Harus menjadi bulan yang baik bagiku untuk belajar melupakannya.
sudah 7 bulan berlalu, tapi bayangannya tak pernah hilang dari ingatanku.
Dia masih diam, mungkin juga dia masih dendam dan marah padaku.
karena kehadiranku selalu membuatnya tak tenang.

Bulan September..
Aku hanya berharap dia mau memaafkanku..
Maaf.. Aku selalu membuatmu tidak tenang.. (161208)





....................readmore

gravatar

Lihat bulan itu!

Cahaya rembulan malam ini tampak begitu indah. Cahaya keemasannya membuat hatiku merasa damai seketika.
Ingat tidak.. dulu kita sering melihat bulan bersama, walau kita tidak satu tempat. Kita merasakan kehangatan dan ketenangan.
Tapi sekarang kau kian menjauh.. jauh.. dan semakin menjauh..
Tapi setidaknya kita masih melihat bulan yg sama di langit yg sama.  (161287)

....................readmore

gravatar

Mengerjamu...

ilustration


Semakin jauh ku mengejarmu... semakin jauh kau berlari meninggalkan aku.
Aku sadari kekuranganku selama ini..
dan aku selalu membuatmu kecewa..

Kata maaf dariku tidak akan membuatmu kembali tersenyum padaku..
Tolong berikan padaku penjelasan yang membuat ku mengerti..
agar aku dapat memperbaiki semuanya..

Tolong terima permintaan maafku agar hatiku tenang..
Tolong berikanku kesempatan sekali lagi untuk membahagiakanmu..

Ini semua adalah ujian yang harus kita hadapi, tetapi kenapa kamu malah
lari dari ujian ini, aku tak mampu menghadapinya sendirian. (16-12-08)





....................readmore

gravatar

the Story of The One-Eyed Mother



 

Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.

Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.

Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…

“Ibumu bermata satu?!?!?…. ejek seorang teman.

Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!?

Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu…Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.

Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.

Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.

Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.

Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.

Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?! Siapa ini?!

Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat?” Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.

“Anakku…

Aku rasa hidupku cukup sudah kini…

Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…

Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…

Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …

Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…

Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’

Catatan :

Ibu tak akan Pernah berhenti dan berkorban demi buah hati nya walau jiwa nya terancam...walau harus menanggung darah,keringat dan air mata sepanjang hidup nya dia kan selalu mencintai dan menyayangi mu seperti air yang mengalir yang tiada henti hingga akhir hayat nya...sobat..setidak nya hargai lah dan hormatilah perjuangan dan kasih sayang nya yang telah membuat mu yang dapat hidup berdiri sendiri yang sebelum nya engkau lemah dan tak berdaya.
....................readmore

gravatar

Broken Butterfly

Aku tidak punya cinta yang bisa ku banggakan... aku hanya mempunyai cinta palsu yang harus kulupakan untuk selamanya.. walau itu akan menghancurkan ku.
....................readmore

gravatar

A Little Thing Called Love

I don't know how much longer that I have to put up with you
I've been hiding everythings in my heart

Everytime we meet each other, Everytime we face each other
Though I am indifferent.. Do you know how much have I have to force myself?

Can't you hear my heart calling for you, loving you
But I can't release my heart out for anyone to know
Can't you hear my heart's waiting there for you
Waiting for you to feel it. I was hoping that you will realize someday

Though I love you, though I feel (your love)
But deep down inside, I can't dare to tell you

Everytime we meet each other, Everytime we face each other
Though I am indifferent. Do you know how much have I have to force myself?

Can't you hear my heart calling for you, loving you
But I can't release my heart out for anyone to know
Can't you hear my heart's waiting there for you
Waiting for you to feel it. I was hoping that you will realize someday

Can't you hear my heart calling for you, loving you
But I can't release my heart out for anyone to know

Can't you hear my heart waiting there for you, waiting for you to feel it
And I was hoping that you will realize that this woman still love you
Any way, some day, you will know
....................readmore

gravatar

Broken Butterfly (Black Diary)


http://community.tradeking.com/upload/0000/4884/broken_wing_butterfly.jpg
sumber gambar


 Tanpamu akan kubuktikan bahwa aku masih bisa bertahan, walau sebelah sayapku telah patah tapi kuyakin suatu saat sayap ini akan tumbuh kembali dan akan membawaku terbang melintasi dunia yang sementara ini,
Tanpamu aku bisa.....
Tanpamu aku hidup..
Tanpamu akan kujalani hari ini..
Tanpamu semua akan terlewati...
Tanpamu aku berusaha untuk bahagia...

04-02-2012
....................readmore

gravatar

Walau Terjatuh, harus tetap bangkit kembali

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYMPLkguIx-9xB4Ubr1nv688aZiFhfBcrLWa4HuMzRHQh7aPA-QyVlKy9NkuduZBU0BcgxSF_HOFU6wWz533EBR-mfePH6JETUTxjN_kuy-n2eXqZig2a2onnDRYRyW4bMliK6gFWzkc4/s1600/belajar-berjalan2.jpg
sumber gambar


Ingin seperti bayi yang baru belajar berjalan, sebanyak apapun ia terjatuh tak akan menghilangkan tekatnya untuk bangkit berdiri menggerakkan kakinya berjalan selangkah demi langkah.. tidak ada kata menyerah
....................readmore

gravatar

Disini untuk Mimpi Selamanya

Dear diary...
untuk saat ini lyric lagu ini yang pas banget buat menceritakan perasaanku.. (‾~‾“) selamat membaca..   





Engkau yang terindah telah pergi menghilang
Menyisakan semua kenanganmu

Aku tak beranjak menatap hidupmu
Meski kau tak lagi bersamaku

Dan aku... di sini menggenggam hatimu
Dan semua kenanganmu

Saat kau tak bisa hadapi semua
Perih yang mendera karenanya
Datang kepadaku sandarkan hatimu
Kapanpun kau mau kan ku tunggu...
Ku menunggu...

Dan aku... di sini menggenggam hatimu
Dan semua kenanganmu
Dan aku berjanji sampai akhir nanti
Kau selalu di hatiku

Dan aku... di sini menggenggam hatimu
Dan semua kenanganmu
Dan aku berjanji sampai akhir nanti
Kau selalu di hatiku

Dan aku di sini...
Dan aku berjanji...

 
 
Aku terlanjur, ku terlanjur sayang
Menyayangimu
Sayang mengapa
Bukan hanya aku yang merindukanmu
Selalu.. terbagi..

Mungkin kau bukan yang bisa kumiliki
Selamanya
Mungkin kau hanya menjadi mimpi
Selamanya

Aku sendiri, kusendiri lagi dan memikirkanmu
Mungkin saja kau bukan, bukanlah yang kutunggu
Selama ini dihati.. dijiwa..
   * Drive - Disini, Drive - Mimpi Selamanya


....................readmore

Sponsor

Image and video hosting by TinyPic

Entri Populer

Blog Saya